12 Prinsip Desain Grafis Beserta Gambar dan Contohnya
12 Prinsip Desain Grafis Beserta Gambar dan Contohnya
Prinsip Desain Grafis – Sebagai orang yang bergelut dalam bidang desain grafis atau desainer grafis, ada sekitar 12 prinsip yang harus dipahami jika ingin membuat desain yang bagus dan harmonis atas seluruh unsurnya. Prinsip-prinsip berikut akan membantu desain dapat dengan jelas menyampaikan makna dan ide yang diinginkan pembuatnya.
Desain yang baik adalah desain yang elemennya dapat berhubungan satu sama lain tanpa ada clash (benturan) yang bisa merusak ide dan maknanya. Oleh karenanya, penting bagi orang yang menggeluti desain grafis agar benar-benar mengerti prinsip dasar yang ada di dalam bidang tersebut.
1. Berbeda (Contrast)
Merupakan salah satu prinsip desain grafis yang paling terkenal, kontras adalah prinsip yang harus semua desainer grafis mengerti dengan benar. Kontras yang dimaksud adalah perbedaan dari elemen-elemen yang kalian gunakan dalam desain. Sebagai contoh adalah penggunaan warna terang dan gelap.
Warna gelap dapat digunakan pada satu elemen, sementara elemen lainnya menggunakan warna terang agar lebih mudah untuk membedakannya. Saat kalian membuat desain dengan teks, beri warna gelap untuk background sementara untuk tulisannya harus menggunakan warna terang agar nantinya desain dapat terbaca dengan mudah.
2. Seimbang (Balance)
Pembuatan desain grafis harus memperhatikan semua elemen yang ada di dalamnya. Kalian harus memperhitungkan dengan benar keseimbangannya, baik dari unsur warna, ukuran maupun tekstur.
Kata “seimbang” yang dimaksud adalah bagaimana cara kalian menempatkan elemen tanpa membuat elemen-elemen berat berkumpul di satu tempat. Yang dimaksud berat adalah elemen yang terlihat menonjol dibandingkan yang lain dari segi tampilan.
Ada 2 tipe prinsip ini yakni:
- Simetrikal, yaitu membuat desain seimbang dengan menyelaraskan elemen berbobot sama.
- Asimetrikal, yaitu menyelaraskan elemen berat bersama elemen yang lebih ringan guna menampilkan efek kontras.
3. Tekanan (Emphasis)
Prinsip ini merujuk pada pentingnya keberadaan setiap elemen yang ada dalam desain sehingga siapapun yang melihat harus bisa menyadarinya. Penekanan tersebut menunjukkan bahwa informasi terpenting yang ingin ditonjolkan dari desain kalian adalah sesuatu yang harus dilihat pertama kali oleh orang lain.
Desain poster film biasanya menonjolkan judul film atau bahkan gambar dari poster. Kemudian, elemen penting lainnya biasanya adalah nama produser atau sutradara dan aktor serta aktris yang bermain di dalamnya.
4. Pengulangan (Repetition)
Prinsip pengulangan adalah salah satu cara yang baik untuk bisa menguatkan ide yang ingin disampaikan melalui desain. Aksi mengulang itu juga dapat menyatukan projek yang kalian buat.
Pengulangan bisa berbentuk dalam banyak elemen yang berbeda, seperti warna, jenis huruf, bentuk ruang dan elemen lainnya. Contohnya adalah kalian memiliki desain dengan warna atau jenis huruf berbeda sehingga tak sedikit orang yang akan menganggap desain tersebut buruk dan tak menarik untuk dilihat.
Namun, kalian bisa mengantisipasinya dengan memilih 2 macam jenis huruf dan menggunakannya pada semua desain yang ada. Di sisi lain, pengulangan juga dapat menjadi ciri khas dari desain grafis yang kalian buat nantinya.
5. Bagian (Proportion)
Prinsip bagian ini adalah prinsip yang paling mudah untuk dipahami, karena hanya mengarah pada ukuran dari elemen satu dengan lainnya yang ada pada desain. Elemen yang lebih besar akan lebih mudah dilihat dibandingkan elemen yang lebih kecil. Dan pada prinsipnya, elemen yang besar tentu memiliki informasi yang lebih penting dibandingkan yang kecil.
6. Tingkatan (Hierarchy)
Prinsip ini merupakan prinsip yang sangat penting bagi desain grafis. Selain penting, tingkatan memberikan visual yang mampu membantu orang yang melihat desain grafis kalian mengetahui elemen mana yang terpenting. Misalnya, dengan mengamati judul dan heading, orang akan langsung paham elemen mana yang berusaha ditonjolkan dari desain.
7. Ritme (Rhythm)
Mudah untuk dipahami, prinsip ritme dapat diartikan pula sebagai penggunaan nada dan suara seperti musik. Kalian bisa menggunakan ritme untuk menciptakan ruang diantara elemen.
Ritme juga berguna untuk membuat ritme visual yang biasanya terjadi saat mengkomposisi musik. Ritme visual sendiri memiliki 5 tipe yakni random, regular, alternating, flowing, dan progressive.
8. Pola (Pattern)
Adanya prinsip pola pada desain grafis juga bisa diartikan pengulangan yang rapi dari beberapa elemen grafis sehingga menimbulkan hasil yang menarik perhatian. Pola juga dapat diartikan pada bagaimana elemen desain dibuat dalam sebuah project dan menjadikannya standar agar bisa dengan mudah menyampaikan ide dengan baik pada orang yang melihatnya.
9. Ruang Putih (White Space)
Juga dikenal dengan ruang negatif, ruang putih adalah area pada desain yang memang dibiarkan kosong dan tak termasuk dalam elemen desain manapun. Meskipun begitu, keberadaan ruang putih sangat penting karena dapat menyediakan ruang bagi elemen lainnya untuk bernapas. Ruang putih juga membuat elemen satu dan lainnya tampak berbeda.
10. Pergerakan (Movement)
Dalam desain grafis, pergerakan yang dimaksud pada prinsip ini adalah bagaimana cara mata orang lain melihat desain menentukan keberadaan elemen terpenting. Maksudnya, prinsip ini mengarahkan supaya elemen terpenting yang desain kalian miliki menjadi hal pertama yang diperhatikan oleh orang lain saat mereka melihat desain grafis. Setelahnya, baru orang lain akan melihat elemen lainnya.
11. Beragam (Variety)
Keberagaman dalam desain mampu membuat visual yang menarik bagi siapapun yang melihatnya. Prinsip beragam pun dapat dibuat dengan berbagai elemen berbeda, seperti warna, typography, gambar, bangun ruang dan sebagainya.
Penggunaan variasi dapat juga untuk menghindari kemungkinan desain yang menjadi monoton. Poin penting dari prinsip beragam ini adalah berhati-hati dalam memilih variasi yang akan digunakan agar hasilnya tidak berantakan dan overload.
12. Kesatuan (Unity)
Pada akhirnya, desain grafis harus berprinsip pada kesatuan. Hal ini dikarenakan semua elemen yang ada harus bisa menunjukkan hubungan satu sama lain dan memberikan gambaran penuh yang satu atas keberagaman dan konsep yang ingin ditonjolkan. Sehingga, desain grafis bisa terlihat lebih terorganisir.
Komentar
Posting Komentar